Skip to main content

Postcrossing: Membuat Akun Postcrossing

Membuat dan Mengenal Akun Postcrossing

Bertukar Kartu Pos dengan Orang Luar negeri


Perkenalan pertama saya dengan Postcrossing merupakan hasil dari obrolan sederhana dengan salah seorang teman kamar saya yang berasal dari Yogyakarta. Pada saat itu saya merasa bahwa mengirim surat atau kartu pos merupakan hal yang termasuk langka dijumpai di zaman globalisasi ini. Berawal dari obrolan sederhana tersebut, akhirnya pada tanggal 23 Agustus 2016 saya secara resmi terdaftar sebagai anggota Postcrossing.

Sejak terdaftar sebagai anggota Postcrossing, saya semakin menyadari bahwa hal-hal konvensional yang sekarang ini mulai ditinggalkan karena alasan efisiensi dan efektivitas yang jauh berada di bawah alat atau media digital, ternyata akan lebih bisa mendekatkan orang yang jauh, sekaligus membuat kita lebih menghargai kehadiran orang-orang di sekitar.


Gambar 1. Notifikasi 1 year anniversary Postcrossing



Gambar 2. Koleksi kartu pos

Pada kesempatan ini saya akan membagikan pengalaman saya mengenai hal-hal dasar yang perlu diketahui tentang Postcrossing, cara kerja Postcrossing, dan cara membuat akun Postcrossing.


A. Mengenal Postcrossing

Hal-hal dasar yang perlu diketahui mengenai Postcrossing antara lain adalah:

1. Apa yang di maksud dengan Postcrossing ?

Postcrossing pertama kali diluncurkan pada tahun 2005 oleh Paulo Magalhães. Postcrossing merupakan sebuah  proyek online yang memungkinkan semua orang untuk bertukar kartu pos dengan orang lain dari berbagai negara secara acak. Tujuan utama Postcrossing adalah benar-benar mengirimkan kartu pos melalui kantor pos, bukannya menggunakan media elektronik misalnya email.

Untuk setiap kartu pos yang kita kirim, kita akan mendapatkan sebuah kartu pos balasan dari anggota Postcrossing lainnya secara acak. Semakin banyak kartu pos yang kita kirim, maka semakin banyak pula kartu pos balasan yang kita terima (terdapat aturan mengenai jumlah maksimal kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan yang akan dijelaskan pula dalam artikel ini).
Hal yang perlu diingat adalah Postcrossing memungkinkan kita menerima kartu pos dari anggota lainnya secara acak. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa 99,9% kartu pos yang kita terima akan berasal dari orang yang belum kita kenal sebelumnya. Dengan kata lain, kartu pos balasan yang kita terima hampir dipastikan berasal dari  orang yang berbeda dari orang yang telah kita kirimi kartu pos.

Sistem Postcrossing yang memungkinkan kita menerima dan mengirim kartu pos secara acak pada anggota lain di berbagai belahan bumi akan membuat kita melakukan ‘penjelajahan’ ke berbagai tempat yang sangat jauh dan mungkin bahkan belum pernah kita dengar sebelumnya. Hal inilah yang membuat saya menjadi salah satu penggemar Postcrossing. Melalui Postcrossing, saya belajar mengenai budaya dan keindahan berbagai tempat di belahan dunia, serta memperoleh teman baru yang berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. 

2. Cara Kerja Postcrossing

Untuk memulai menggunakan Postcrossing, terdapat beberapa yang perlu diketahui:

1) Membuat akun Postcrossing: Akun Postcrossing dapat dibuat dengan mudah (prosedurnya akan saya tuliskan dalam artikel ini), cepat, dan free (gratis).

2) Request alamat untuk mengirim kartu pos: Postcrossing akan memilih alamat secara acak untuk diberikan pada kita. Alamat lengkap dan profil anggota Postcrossing yang akan kita kirimi kartu pos akan dibagikan pada kita beserta dengan ID kartu pos yang harus kita tulis pada kartu pos yang akan kita kirim.

ID kartu pos adalah kode unik yang terdiri dari dua huruf dan diikuti dengan angka. Huruf pada ID kartu pos menunjukkan negara alamat yang kita gunakan saat kita mendaftar sebagai anggota Postcrossing (misalnya: TW-12345). TW menunjukkan Taiwan dan 12345 merupakan angka registrasi kartu pos. ID kartu pos inilah yang harus ditulis pada kartu pos yang akan kita kirim. Tujuannya adalah agar penerima kartu pos tersebut dapat meregistrasikan kartu pos yang dia terima dan pada saat itu pula kita dapat mengetahui bahwa kartu pos yang kita kirim telah sampai dengan selamat.

3) Menulis kartu pos: Tulisan dalam kartu pos dapat berupa segala sesuatu tentang negara asal kita, arti gambar dalam kartu pos, tips traveling, fakta unik tentang negara kita, hobi, atau apapun yang kita inginkan. Namun, perlu diingat bahwa apapun tema tulisannya hendaknya sopan, bersahabat, dan sebisa mungkin bersifat informatif dengan mengingat bahwa mungkin saja penerima kartu pos berasal dari negeri nan jauh di sana. Tulisan yang informatif dan bersahabat tentunya akan membuat si penerima merasa bahagia. Satu hal lagi yang mungkin menjadi pilihan ‘teraman’ dan bijak dalam penulisan kartu pos, yaitu penggunaan Bahasa Inggris. Kita bisa saja menggunakan bahasa asal kita, namun pastikan bahwa penerima juga memahami bahasa tersebut.

4) Registrasi (mendaftarkan) kartu pos:  Penerima akan meregistrasi kartu pos menggunakan ID kartu pos yang kita tulis pada kartu pos tersebut. Pada saat itulah kita akan mendapatkan notifikasi lewat email bahwa kartu pos kita telah sampai di tempat tujuan.

5) Menanti kartu pos: Setelah kartu pos tiba di tempat tujuan dan si penerima meregistrasi ID kartu pos yang tertulis pada kartu pos tersebut, maka hal ini membuat si pengirim  (kita)  memiliki kesempatan untuk terpilih sebagai kandidat untuk memperoleh kartu pos dari anggota Postcrossing lainnya secara acak. Jadi, bersiap-siaplah menerima kartu pos tiba di kotak surat anda :D.

6) Limit kartu pos yang dapat dikirim secara bersamaan: Pada awalnya kita hanya diperbolehkan mengirimkan 5 kartu pos secara bersamaan. Setelah 5 kartu pos tersebut tiba dan di registrasi oleh penerima, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan akan meningkat (dari 5 menjadi 6 kartu pos). Selanjutnya untuk setiap 10 kartu pos yang terkirim, kita akan mendapatkan tambahan 1 kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan, hingga akhirnya kartu pos yang kita kirim mencapai 35 buah. Setelah itu, untuk setiap 50 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan akan bertambah sebanyak 1 buah kartu pos. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya:

  • Untuk setiap 0 – 4 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 5 kartu pos 
  • Untuk setiap 5 – 14 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 6 kartu pos 
  • Untuk setiap 15 – 24 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 7 kartu pos 
  • Untuk setiap 35– 49 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 9 kartu pos 
  • Untuk setiap 50– 99 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 10 kartu pos 
  • Untuk setiap 100 – 149 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 11 kartu pos 
  • Untuk setiap 150 – 199 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 12 kartu pos 
  • Untuk setiap 0 – 4 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan adalah 5 kartu pos 
  • dst… untuk kelipatan 50 kartu pos yang terkirim, limit kartu pos akan bertambah sebanyak 1 kartu pos
Setelah mencapai limit kartu pos yang boleh di kirim secara bersamaan, kita tidak diperbolehkan untuk mengirim kartu pos lagi hingga salah satu kartu pos yang kita kirim telah tiba dan di registrasi oleh penerima. Apabila kartu pos yang kita kirim tidak teregistrasikan dalam jangka waktu 60 hari setelah kita meminta (request)  alamat, maka kartu pos tersebut dinyatakan expired dan kita akan diperbolehkan meminta Postcrossing untuk memberikan alamat lain untuk mengirim kartu pos.

NB: kebijakan mengenai limit kartu pos bisa berubah sewaktu-waktu dan dapat di baca lebih lanjut pada menu Help Postcrossing.

7) Direct Swaps: merupakan istilah untuk beberapa anggota Postcrossing yang memutuskan untuk mengorganisir pengiriman kartu pos secara internal di antara mereka. Oleh karena itu, Postcrossing tidak menyediakan ID kartu pos seperti yang digunakan pada metode reguler. Dengan kata lain, direct swaps bukanlah aktivitas resmi Postcrossing, sehingga Postcrossing tidak akan bertanggung jawab terhadap segala permasalahan yang mungkin muncul dalam pengiriman kartu pos secara direct swaps.

Meskipun terdengar berisiko, namun saya rasa bahwa direct swaps bisa menjadi salah satu pilihan Postcrossing yang menyenangkan (meskipun saya belum pernah mencobanya. hehehe). Jadi, bila teman-teman berminat mencoba direct swaps bersama saya, silahkan tinggalkan komentar di bawah. Terima kasih 😊.



Gambar 3. Penjelasan direct swaps pada menu Help-F.A.Q 

Penjelasan mengenai Postcrossing dan tips-tips lainnya dapat di baca lebih lanjut pada menu Help → F.A.Q.

3. Membuat Akun Postcrossing

Membuat akun Postcrossing relatif mudah, cepat, dan free. Akun Postcrossing dapat dibuat melalui link berikut https://www.postcrossing.com/signup.


Gambar 4. Tampilan form Sign Up  untuk membuat akun Postcrossing




Gambar 5. Tampilan profil akun Postcrossing


Demikianlah pengenalan mengenai Postcrossing dan sekaligus artikel pertama yang saya publish di blog ini. Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman yang berminat untuk mencoba Postcrossing. Dalam artikel selanjutnya saya akan membagikan bagaimana cara mengirim dan meregistrasikan kartu pos di Postcrossing. Selain itu, blog ini nantinya juga akan menjadi suatu catatan traveling dan pengenalan lokasi menarik yang wajib di kunjungi.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Segala bentuk pertanyaan, saran, dan kritk yang membangun akan saya sambut dengan senang hati.




Happy Postcrossing!




Warmly,

Lovina 


Comments

Popular posts from this blog

Rumah Bahasa Surabaya 2017| Belajar Bahasa Gratis

Rumah Bahasa Surabaya | Belajar Bahasa Gratis | Pengalaman Belajar Bahasa di Rumah Bahasa Berawal dari sebuah ketidaksengajaan yang ternyata berujung manis. Ya, itulah yang bisa saya gambarkan mengenai awal saya menemukan Rumah Bahasa Surabaya. Tepatnya pada tanggal 29 Oktober 2017, saya berniat mengunjungi Perpustakaan Kota Surabaya yang berlokasi di kompleks Balai Pemuda, akan tetapi karena saya sedikit ‘tersesat’ dan terlalu jauh memarkir motor saya di kawasan gedung DPRD (yang juga berada di kawasan kompleks Balai Pemuda; Di depan Es Krim Zangrandi jalan Yos Sudarso) maka saya harus berjalan kaki menuju arah perpustakaan yang letaknya tepat di belakang gedung Rumah Bahasa. Alhasil, dalam perjalanan menuju perpustakaan, secara tidak sengaja mata saya tertuju pada sebuah bangunan baru yang bertuliskan ‘Rumah Bahasa.’  Gambar 1. Jalan Yos Sudarso Surabaya Gambar 2. Pintu masuk area parkir Rumah Bahasa yang berada di jalan Yos Sudarso Surabaya Untuk meng

Submit Sitemap (Peta Situs) Blogger

Mendaftarkan Peta Situs (Sitemap)  Blogspot pada Google Webmaster Tools (Google Search Console) Istilah Peta Situs (sitemap) tentunya tidak asing lagi para blogger namun bagi para blogger pemula, mungkin ini akan menjadi sebuah langkah awal untuk mengetahui bagaimana cara kerja Google  dalam melakukan pencarian suatu artikel dengan kata kunci tertentu. Lalu bagaimanakah caranya agar artikel yang kita posting dapat terdeteksi oleh mesin pencari Google dan bahkan ditempatkan dalam urutan teratas mesin pencarian? Berikut ini merupakan pengenalan dasar mengenai cara kerja mesin pencarian pada Google  beserta cara mendaftarkan peta situs blog kita pada Google search console yang diharapkan akan membuat blog kita memiliki banyak pengunjung. A. Google Search Console Google search console  yang sebelumnya di kenal sebagai Google webmaster tools  merupakan sebuah servis gratis yang ditawarkan oleh Google kepada para pemilik web atau blog (webmaster). Google search console  bertujuan